Search This Blog

Home » , » Cara Mengobati dan Terapi Mata Minus

Cara Mengobati dan Terapi Mata Minus

Posted by ®Ugiw Blog on October 25, 2010

Mata minus atau myopia adalah penyakit mata rabun jauh yakni suatu keadaan yang mana mata itu sudah tidak sanggup lagi untuk melihat obyek yang letaknya jauh dan akan terlihat kabur. Pada rabun jauh (miopia, mata minus), sumbu mata terlalu cembung, sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Akibatnya, benda yang jauh tidak terlihat jelas. Tanpa kacamata, penderita rabun jauh akan mengalami sakit kepala dan nyeri pada mata.
Ciri khas perkembangan miopia adalah kelainan yang terus meningkat hingga usia remaja, kemudian menurun pada usia dewasa muda. Walaupun agak jarang, miopia dapat pula disebabkan oleh perubahan kelengkungan kornea atau oleh kelainan bentuk lensa mata. Lazimnya, miopia terjadi karena memanjangnya sumbu bola mata, sehingga mata berbentuk bulat telur. Pemanjangan sumbu ini menyebabkan media refraktif sulit memfokuskan berkas cahaya. Sejalan dengan memanjangnya sumbu bola mata, derajat miopia bertambah. Pada usia anak-anak sampai remaja, proses pemanjangan bola mata dapat merupakan bagian dari pertumbuhan tubuh. Pertambahan derajat miopia membutuhkan kacamata yang kian berat derajat kekuatannya. Karena itu, penderita, penderita pada usia 20-40 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan.
Gejala myopia atau rabun jauh atau mata minus adalah kepala nyeri berdenyut terutama bagian depan, bola mata perih dan berat, terasa seperti mau keluar dan air mata meleleh berlebihan. Keadaan ini biasanya membaik bila mata diistirahatkan atau dengan minum obat antinyeri. Tapi sering kali kambuh beberapa waktu kemudian.
Pengobatan mata minus atau myopia
Untuk mengobati mata minus atau rabun jauh (myopia) dapat digunakan daun sirih dengan cara daun sirih ditempel di mata dengan hansaplast dan biarkan selama semalam. Daun sirih ini untuk mengangkat kotoran yang ada pada mata. Dapat pula dilakukan dengan merendam daun sirih dedalam air panas lalu setelah air menjadi hangat gunakan air tersebut untuk membersihkan mata.
Daun sirih mengandung minyak atsiri, yaitu kadinen, kavikol, sineol, eugenol, dan karvakol. Minyak atsiri dari daun sirih ini mengandung seskuiterpen, pati, diatase, gula, dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi, fungisida, dan antijamur. Daun sirih mengandung zat antijamur. Daun sirih mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya.
Sementara itu dari Singapura ada sebuah terapi manus yang sangat murah yakni dengan cara seperti dibawah ini
1 Cipratkan air secukupnya sampai membasahi kedua mata
2 Berdiri tegak, miringkan badan ke kanan kiri masing-masing 10x
3 Gelengkan kepala ke atas bawah masing-masing 10x
4 Gelengkan kepala ke kiri kanan masing-masing 10x
5 Putar kepala ke kiri kanan masing-masing 10x
6 Cipratkan air secukupnya sampai membasahi kedua mata
7 Geser mata melirik ke atas bawah masing-masing 10x
8 Geser mata melirik ke kiri kanan dengan bantuan tangan yang direntangkan sebagai titik yang harus dilihat masing2 10x.
9 Putar mata ke kiri kanan masing-masing 10x
10 Cipratkan air secukupnya sampai membasahi kedua mata
Pijat daerah sekeliling mata dengan satu jari dari tiap tangan secara bersamaan sampai 10x putaran lalu geser arah pijatan ke belakang kepala sampai kedua jari bertemu.
catatan:
*Untuk no.2-4, fokus mata ke titik lurus di depan
*No. 1, 6, dan 10 dimaksudkan agar tak terjadi iritasi pada mata
*Pada seluruh gerakan (2-4, 5-9), rasakan tarikan otot mata Anda.
Waktu: 2xsehari (pagi dan sore)
Tempat: memiliki jarak pandang lumayan jauh (outdoor lebih baik).
Alat: sebuah baskom berisi air bersih

By arsana | February 7, 2010  
Kutip: http://arsanasv.co.cc/cara-mengobati-dan-terapi-mata-minus


1 komentar:

Cara Berkomentar untuk yang tidak memiliki blog:
1. Klik selec profile --> pilih Name/URL
2. Isi nama kamu dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat fb kamu
3. Klik Lanjutkan
4. Ketik komentar kamu dan publish
Terima Kasih!

Ikuti Kami di Sosial Media

Facebook  Twitter  Google+ Instagram Yahoo RSS Feed

Terpopuler

.comment-content a {display: none;}